News & Research

Reader

Selain Salim & Bakrie, Bos Sinar Mas Franky Oesman Koleksi Saham Bumi Resources (BUMI)
Saturday, May 04, 2024       08:42 WIB

JAKARTA, investor.id - Emiten Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Tbk () berencana melakukan kuasi reorganisasi dengan menggunakan laporan posisi keuangan konsoldiasian tanggal 31 Desember 2023.
Kuasi reorganisasi adalah prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitas dengan mengeliminasi saldo laba negatif.
"Perseroan bermaksud melakukan rencana kuasi reorganisasi dengan cara mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan menggunakan posisi agio saham yang merupakan selisih lebih antara setoran modal dengan nilai nominal saham," jelas manajemen Bumi Resources dalam keterbukaan informasi, Selasa (23/4/2024).
Oleh karena itu, lanjut manajemen , sebagai langkah selanjutnya perseroan akan melakukan restrukturisasi terhadap modal melalui rencana kuasi reorganisasi, yaitu dengan cara mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan saldo agio saham. Per 31 Desember 2023, mencatatkan defisit US$ 2,35 miliar.
Sehubungan dengan rencana tersebut, Bumi Resources bermaksud untuk meminta persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan yang akan digelar pada 30 Mei 2024.
Beberapa manfaat dari rencana kuasi reorganisasi bagi , menurut manajemen, salah satunya adalah dengan tidak adanya saldo defisit, maka perseroan dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham karena perseroan dapat membagi dividen sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pemegang Saham
Bumi Resources () saat ini merupakan emiten yang dikendalikan oleh Grup Bakrie dan Grup Salim, melalui Mach Energy (Hongkong) Limited dengan kepemilikan 45,78% saham, Treasure Global Investment Limited 10,68% saham , hingga PT Bakrie Capital Indonesia dengan kepemilikan 1,18% saham .
Sementara itu, berdasarkan data per 31 Desember 2023, dalam 20 pemegang saham terbesar, terdapat nama investor individu.
Pertama adalah Bambang Sihono dengan jumlah kepemilikan 2.265.659.500 (0,61%) saham . Per akhir Desember 2023, ia merupakan pemegang saham terbesar nomor 12.
Selain itu ada nama Bos Grup Sinar Mas Franky Oesman Widjaja yang tercatat memiliki 1.460.611.600 (0,39%) saham . Ia menjadi pemegang saham terbesar nomor 17.
Sementara, berdasarkan data per 31 Desember 2022, Franky Oesman mengoleksi 1.640.611.600 (0,44%) saham . Artinya, jumlah kepemilikan Franky Oesman per akhir 2023 berkurang dibandingkan per akhir 2022.
Saat berita ini ditayangkan, saham ada di Rp 102. Dengan asumsi harga tersebut dan jumlah kepemilikan masih sama dengan per 31 Desember 2023, maka nilai kepemilikan Franky Oesman atas saham sebesar Rp 148,98 miliar.

Sumber : investor.id

powered by: IPOTNEWS.COM